Berkemah
di alam terbuka, memberikan kesempatan berlatih yang menantang dan
menyenangkan. Kegiatan ini, merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka.
Selain itu juga, merupakan kesempatan emas kepada parapramuka mendekatkan diri
pada Tuhan melalui daya tarik alam dan keajaiban yang tersimpan di dalamnya.
“Get
to nature, to read the God’s writing !”
Berpetualanglah
di alam terbuka, untuk membaca ayat-ayat Tuhan!
Gerakan Pramuka Gugus Depan 01163-01164, Pangkalan SMP Negeri 2 Garut. |
Kegiatan
Perkemahan
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi,
mulai populer pada awal abad ke-20.
Biasanya, perkemahan diadakan sebagai penutupan kegiatan selama satu tahun atau
rutinitas lainnya. Materinya pun, kadang disesuaikan dengan tingkat kompetensi
yang perlu dikuasai –biasanya merupakan
penilaian dari kegiatan yang sudah dilaksanakan selama satu tahun berjalan.
Kegiatan perkemahan, sangat dipengaruhi oleh pengalaman atau “jam terbang”
para-Sangga Kerjanya; Pembinanya; kualitas kegiatan; nilai-nilai yang
ditanamkan; pengaturan jadwal; layout bumi perkemahan; tata administrasi;
satuan terpisah; diversifikasi kegiatan; dan lain lain. Untuk perkemahan besar,
dapat dibentuk panitia pelaksana dengan mengikutsertakan petugas-petugas dari
luar Gerakan Pramuka yang mempunyai keahlian sesuai bidang tugas yang diperlukan.
Dari kegiatan perkemahan, seorang Pembina Pramuka dapat menilai seperti apa
sebenarnya kepribadian anak atau peserta didik. Karena pada saat berkemah, akan
nampak seperti apa sejatinya seseorang itu. Yang biasa membantu orangtua di
rumah, maka dia pasti dapat mandiri bahkan menyelamatkan teman-temannya dari
kelaparan. Yang biasa bersolek, maka dia juga hanya akan bersolek. Tak lupa
pula, yang biasa bobo maka diapun akan tertidur dengan dengkurannya.
Tujuan Perkemahan: Mengembangkan kemampuan diri dalam mengatasi tantangan yang
dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan
kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan; Membina kerjasama,
persatuan dan persaudaraan; serta Memberikan pengalaman adanya saling
ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya,
menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan
yang menghormati keseimbangan alam.
Macam Perkemahan: Ditinjau dari Lamanya Waktu, dibagi menjadi 3 yaitu: Perkemahan Satu Hari –seperti
Pesta Siaga (dilaksanakan siang hari
saja), terkadang disebut Perkemahan Sehari (PERSARI); Perkemahan Sabtu Malam Minggu –Persami; serta Perkemahan lebih dari tiga hari. Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, dibagi menjadi 2 yaitu: Perkemahan Menetap –dari
awal sampai akhir tetap ditempat itu; dan Perkemahan
Safari –berpindah-pindah tempat. Ditinjau dari Tujuannya, dibagi menjadi 6 yaitu: Kemah Bakti –seperti
Perkemahan Wirakarya; Kemah Pelantikan –seperti
Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu, dan lain-lain; Kemah Lomba –seperti
Lomba Tingkat; Kemah Rekreasi; Kemah
Jambore –seperti Jambore Ranting (tingkat
Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang/
Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah/Provinsi, Jambore
Nasional (tingkat Kwartir Nasional/se-Indonesia); serta Kemah Riset/Penelitian. Ditinjau berdasarkan Jumlah Pesertanya, dibagi menjadi 4 yaitu: Perkemahan Dua Orang –perkemahan
pengembaraan Penegak; Perkemahan Satu Regu Penggalang/Sangga; Perkemahan Satuan Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan
Penegak, Racana Pandega;
serta Perkemahan tingkat
Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.
Persiapan
Perkemahan
Sebaiknya,
kegiatan perkemahan perlu dipersiapkan dengan matang. Tak Cuma: “yang penting… Kemping !”. Berkemah merupakan kegiatan penilaian atau evaluasi terhadap
kegiatan latihan yang telah ada, bukan arena perpeloncoan ataupun arena
gojlokan.
Baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan, sebaiknya pembina mendayagunakan
peserta didik agar terlibat langsung sebagai pelaksana kegiatan –hal ini, termasuk bagian dari metode
pendidikan kepramukaan. Pramuka Penggalang, lebih banyak membutuhkan pendampingan
Pembina. Tanggung jawabnya dalam pelaksanaan perkemahan, masih sangat terbatas.
Sedangkan Pramuka Penegak dan Pandega, sudah bisa dibebani tanggung jawab lebih
besar –peran Pembina, hanya sebagai
konsultan advisor/penasehat dan pendamping. Sangga
Kerja, harus mampu memilih jenis kegiatan yang mampu mengeksplorasi kompetensi
Regu atau Sangganya. Semua acara diperkemahan, dilakukan dengan riang gembira –walaupun tidak menutup kemungkinan,
pekerjaan itu penuh dengan rintangan yang tidak kecil.
Untuk
suatu perkemahan yang baik, maka prosedur yang dapat ditempuh adalah: (1)
Persiapan: (a) penentuan waktu, tempat, tujuan dan biaya; (b) pengadaan
peralatan dan perbekalan, peninjauan ke daerah berkemah; (c) ijin orangtua
peserta dan ijin memberitahukan kepada penguasa setempat; (d) pembentukan
panitia/staf pelaksana; serta (e) memantapkan kesiapan mental fisik, dan
ketrampilan. (2) Pelaksana: (a) pemimpin perkemahan sebagai penanggung jawab;
(b) pembantu-pembantu dari Pembina Pramuka; (c) panitia/staf pelaksana sesuai
keperluan; serta (d) pembagian tugas pendayagunaan. (3) Acara: (a) acara harian
yang menjelaskan acara pokok secara garis besar; (b) acara kegiatan keseluruhan
yang berisi perincian waktu dan kegiatan selama berkemah; serta (c) acara
perorangan dan kelompok. (4) Pelaksanaan: (a) kegiatan hendaknya diusahakan
menurut rencana yang telah dipersiapkan sesuai dengan tujuan diselenggarakannya
perkemahan; (b) acara mungkin saja dapat berubah, sesuai dengan perkembangan
keadaan; (c) perubahan acara seyogyanya tidak ke arah resiko yang lebih berat;
(d) pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta perkemahan dan
acara berikutnya; (e) mengusahakan adanya acara pengganti dan tambahan untuk
mengisi kesibukan pada waktu terluang; serta (f) faktor pengamanan dan
keselamatan peserta harus diperhatikan. (5) Penyelesaian: (a) pembongkaran
tenda-tenda; (b) pembersihan tempat berkemah –pada prinsipnya tempat bekas berkemah harus lebih baik dan lebih bersih
dari pada waktu datang; (c) pengecekan pengembalian barang pinjaman; (d) upacara
penutupan dan ucapan terima kasih kepada masyarakat setempat; serta (e) jika
mungkin, dilakukan penyerahan sumbangan bagi keluarga masyarakat yang kurang
mampu, baik berupa bahan makanan, pakaian layak pakai atau lainnya.
Berbagai macam bentuk acara dalam perkemahan,
dapat berupa: Kegiatan Persaudaraan; Penjelajahan dan Outdoor Activities –seperti: hiking (penjelajahan di alam
terbuka), caving (menyusuri goa), climbing (panjat tebing), mountaineering
(pendakian gunung), rafting (arung jeram), diving (menyelamam), swimming
(berenang), fishing (memancing), bersepeda gunung; Kegiatan Wawasan dan
Pengetahuan –seperti: teknologi tepat
guna, kunjungan ke apriari (peternakan lebah madu), wawasan tentang bencana
alam; Kegiatan Keagamaan –seperti:
ibadah berjamaah, ceramah agama, doa bersama; Bakti Masyarakat –seperti: penghijauan, sanitasi lingkungan,
penyelenggaraan Posyandu, pengobatan gratis, penyuluhan; Seni dan Budaya –seperti: pentas seni, api unggun, lomba
membuat kerajinan, pelatihan membatik; Keterampilan Kepramukaan (Tekpram)
dan Halang-rintang; serta Olahraga.
Pemilihan
Lokasi Perkemahan
Seperti
kita ketahui, bahwa berkemah merupakan suatu kegiatan yang menarik –tidak saja bagi orang dewasa, tetapi juga
bagi pemuda dan remaja. Mereka meninggalkan rumah, pergi ke alam bebas dan
di sana mendirikan tenda untuk berkemah. Pemilihan tempat berkemah tergantung
dari rencana yang sudah diprogramkan, apakah di daerah pantai yang indah; di
lereng pegunungan yang sejuk; atau di lembah yang mempesona –kadang-kadang juga dilakukan di tepi hutan
dekat dengan sungai yang menakjubkan. Kriteria utama lokasi perkemahan adalah
keamanan dan keselamatan peserta perkemahan. Kriteria lokasi perkemahan yang
baik, antara lain: Terjamin keamanannya; Di alam terbuka yang bebas polusi –ada sinar matahari; Lokasi bertanah
rata dan berumput serta sedikit miring
–tidak ditepi jurang serta tidak dekat
dengan rawa-rawa;
Terdapat pohon pelindung dari terik matahari
–tidak di bawah pohon kelapa yang sedang
berbuah atau tidak di bawah pohon yang mudah patah/tumbang; Dekat sumber air; Ada saluran pengeringan atau pembuangan
air;
Pemandangan di sekitar lokasi yang menarik; Terdapat area untuk kegiatan di
alam terbuka; Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dengan jalan raya
maupun pemukiman penduduk; serta Tidak terlalu jauh dari fasilitas umum –seperti: pasar, klinik kesehatan, pos
keamanan.
Pengaturan
Campsite
Tapak perkemahan putera, terpisah dengan
tapak perkemahan puteri. Pengelompokan perkemahan dapat diatur seperti “perkampungan”
atau “pemerintahan”, misal dengan kelompok: RT; RW; Kelurahan; Kecamatan; dan
seterusnya –tergantung jumlah peserta
perkemahan.
Perlengkapan
Perkemahan
Berbagai peralatan dan perlengkapan,
harus disiapkan oleh seorang Pramuka ketika hendak mengikuti perkemahan. Jenis
dan macam perlengkapan yang harus disiapkan sebelum mengikuti perkemahan, harus
disesuaikan dengan: waktu; lama; lokasi; dan tujuan perkemahan. Perkemahan yang
dilaksanakan satu hari dengan perkemahan yang berlangsung satu minggu, pasti
membutuhkan peralatan yang berbeda. Pun berkemah di daerah pegunungan dengan di
dataran rendah, akan membutuhkan peralatan yang juga berbeda.
Perlengkapan perkemahan, dapat dikelompokkan
menjadi:
Perlengkapan Pribadi, adalah peralatan
untuk masing-masing anggota kelompok. Setiap anggota, membawa peralatan sesuai
dengan kebutuhan –yang dibawa haruslah
peralatan yang benar-benar dibutuhkan sehingga tidak memberatkan saat
membawanya. Perlengkapan Pribadi, seperti: Pakaian –seragam pramuka, olahraga, pakaian untuk kegiatan lapangan, serta ponco
atau jas hujan (saat berkemah di musim hujan); Obat-obatan Pribadi –bagi yang memiliki penyakit tertentu; Nesting –panci masak pribadi serbaguna; Kompor lapangan kecil –kompor spiritus, parafin, atau gas portabel;
Perlengkapan Kegiatan –kompas, peluit,
meja dada, senter, tali, tongkat; Selimut –jika tidak memiliki sleeping bag/kantong tidur; Tas Lapangan atau tas kecil –jika ada untuk tempat
peralatan-peralatan yang kerap dibutuhkan dalam kegiatan –seperti: alat tulis, peluit, korek api, dan obat-obatan; Sarung
Tangan –jika berkemah di daerah yang
dingin; serta beberapa kantong plastik –untuk
membungkus pakaian ganti dan pakaian kotor.
Perlengkapan Regu/Sangga/Kelompok, adalah
peralatan yang harus disiapkan dan digunakan secara bersama-sama, sehingga
untuk mempersiapkannya dibutuhkan koordinasi atau pembagian pada masing-masing
anggota kelompok. Usahakan pembagian penyiapan peralatan ini merata ke semua
anggota kelompok. Perlengkapan kelompok, seperti: Tenda Pramuka/Tidur dan Tenda
Dapur; Perlengkapan Perkemahan –tongkat,
tali, alat masak (kompor, panci, wajan, timba air, sendok sayur, pisau), alat
makan, alat kerja; serta Perlengkapan untuk Kegiatan –radio FM, perlengkapan pertolongan pertama, perlengkapan untuk kegiatan
bakti. Dalam beberapa jenis perkemahan –atau
jika dibutuhkan, dapat juga dilengkapi dengan perlengkapan untuk membuat
gapura tenda, pagar sekeliling tenda, alat kebersihan, dan perlengkapan tiang
bendera.
Perlengkapan Panitia, seperti: Perkakas
Kesekretariatan; Perlengkapaan Kegiatan; Alat Komunikasi –pemancar radio, sound system, HT; Alat Transportasi; Fasilitas Umum
–MCK, pos kesehadan, tempat ibadah;
serta Penerangan –lampu, generator.
Masukkan dan atur sedemikian rupa, semua
peralatan berkemah tersebut dalam tas ransel –pilihlah ransel yang kuat, ringan, dan tahan air. Penyusunan
peralatan berdasarkan: berat benda –barang
yang berat ditaruh di bagian atas ransel, serta waktu dan seringnya barang
digunakan –barang jarang digunakan atau
masih lama, diletakkan di bagian bawah rangsel. Pakaian ganti sebaiknya
dimasukkan dulu ke dalam kantong plastik, pun untuk pakaian kotor, jika tidak
sempat dicuci, dimasukkan pula dalam kantong plastik tersendiri. Sedangkan alat
tulis, peralatan mandi, dan obat-obatan, masing-masing dimasukkan wadah
tersendiri untuk memudahkan pengambilan jika sewaktu-waktu diperlukan. Kesemua
peralatan yang dibawa dalam berkemah –baik
peralatan pribadi; kelompok maupun peralatan panitia, hendaknya didata.
Baik sebelum ataupun setelah perkemahan usai, masing-masing dapat mengecek
peralatannya agar tidak ada yang tertinggal.
Tenda
dalam Berkemah
Kemah adalah tempat
tinggal darurat yang biasanya berupa tenda dengan ujungnya hampir menyentuh
tanah serta dibuat dari kain terpal. Namun demikian, berkemah tidak selalu
harus di tenda kain. Bisa dilakukan dengan berbagai alternatif, seperti: Bivak
–tempat berteduh/bermalam sementara dari
bahan seadanya; Karavan; dan Homestay. Menurut bentuknya, tenda dapat
dibagi menjadi: Tenda Prisma –sering
disebut sebagai Tenda Pramuka; Tenda Dome; Tenda Tipe Tunnel; serta Tenda Peleton
–tenda berbentuk rumah dengan kapasitas
satu peleton/mencapai 40 orang.
Evaluasi
Untuk
mengetahui hasil perkemahan –dan sebagai
bahan pertimbangan untuk perkemahan di masa-masa mendatang, kita dapat
mengevaluasi dengan: (1) mencatat prestasi kegiatan perorangan maupun kelompok
selama berkemah; (2) mengajukan pertanyaan kepada peserta perkemahan; (3) melihat
perubahan sikap peserta perkemahan sebelum dan sesudah pulang berkemah; (4) melihat
kesehatan peserta –banyak yang sakit atau
tidak; (5) kekurangan, kesalahan, serta hambatan, dicatat guna perbaikan
pada perkemahan yang akan datang; serta (6) menyusun laporan hasil berkemah –merupakan suatu kewajiban untuk penanggung
jawab perkemahan.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar