Selasa, 07 Juli 2015

Berkemah dalam Kepramukaan



Berkemah di alam terbuka, memberikan kesempatan berlatih yang menantang dan menyenangkan. Kegiatan ini, merupakan salah satu media pertemuan untuk Pramuka. Selain itu juga, merupakan kesempatan emas kepada parapramuka mendekatkan diri pada Tuhan melalui daya tarik alam dan keajaiban yang tersimpan di dalamnya.
“Get to nature, to read the God’s writing !”
Berpetualanglah di alam terbuka, untuk membaca ayat-ayat Tuhan!
Gerakan Pramuka Gugus Depan 01163-01164, Pangkalan SMP Negeri 2 Garut.

Kegiatan Perkemahan
Berkemah sebagai aktivitas rekreasi, mulai populer pada awal abad ke-20. Biasanya, perkemahan diadakan sebagai penutupan kegiatan selama satu tahun atau rutinitas lainnya. Materinya pun, kadang disesuaikan dengan tingkat kompetensi yang perlu dikuasai –biasanya merupakan penilaian dari kegiatan yang sudah dilaksanakan selama satu tahun berjalan. Kegiatan perkemahan, sangat dipengaruhi oleh pengalaman atau “jam terbang” para-Sangga Kerjanya; Pembinanya; kualitas kegiatan; nilai-nilai yang ditanamkan; pengaturan jadwal; layout bumi perkemahan; tata administrasi; satuan terpisah; diversifikasi kegiatan; dan lain lain. Untuk perkemahan besar, dapat dibentuk panitia pelaksana dengan mengikutsertakan petugas-petugas dari luar Gerakan Pramuka yang mempunyai keahlian sesuai bidang tugas yang diperlukan. Dari kegiatan perkemahan, seorang Pembina Pramuka dapat menilai seperti apa sebenarnya kepribadian anak atau peserta didik. Karena pada saat berkemah, akan nampak seperti apa sejatinya seseorang itu. Yang biasa membantu orangtua di rumah, maka dia pasti dapat mandiri bahkan menyelamatkan teman-temannya dari kelaparan. Yang biasa bersolek, maka dia juga hanya akan bersolek. Tak lupa pula, yang biasa bobo maka diapun akan tertidur dengan dengkurannya.
Tujuan Perkemahan: Mengembangkan kemampuan diri dalam mengatasi tantangan yang dihadapi, menyadari tidak ada sesuatu yang berlebih di dalam dirinya, menemukan kembali cara hidup yang menyenangkan dalam kesederhanaan; Membina kerjasama, persatuan dan persaudaraan; serta Memberikan pengalaman adanya saling ketergantungan antara unsur-unsur alam dan kebutuhan untuk melestarikannya, menjaga lingkungan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab akan masa depan yang menghormati keseimbangan alam.
Macam Perkemahan: Ditinjau dari Lamanya Waktu, dibagi menjadi 3 yaitu: Perkemahan Satu Hari –seperti Pesta Siaga (dilaksanakan siang hari saja), terkadang disebut Perkemahan Sehari (PERSARI); Perkemahan Sabtu Malam Minggu –Persami; serta Perkemahan lebih dari tiga hari. Ditinjau dari Tempat Pelaksanaannya, dibagi menjadi 2 yaitu: Perkemahan Menetap –dari awal sampai akhir tetap ditempat itu; dan Perkemahan Safari –berpindah-pindah tempat. Ditinjau dari Tujuannya, dibagi menjadi 6 yaitu: Kemah Bakti –seperti Perkemahan Wirakarya; Kemah Pelantikan –seperti Perkemahan Pelantikan Tamu Ambalan, Pelantikan Penggalang Ramu, dan lain-lain; Kemah Lomba –seperti Lomba Tingkat; Kemah Rekreasi; Kemah Jambore –seperti Jambore Ranting (tingkat Kwartir Ranting/Kecamatan), Jambore Cabang (tingkat Kwartir Cabang/ Kabupaten/Kota, Jambore Daerah (tingkat Kwartir Daerah/Provinsi, Jambore Nasional (tingkat Kwartir Nasional/se-Indonesia); serta Kemah Riset/Penelitian. Ditinjau berdasarkan Jumlah Pesertanya, dibagi menjadi 4 yaitu: Perkemahan Dua Orang –perkemahan pengembaraan Penegak; Perkemahan Satu Regu Penggalang/Sangga; Perkemahan Satuan Perindukan Siaga, Pasukan Penggalang, Ambalan Penegak, Racana Pandega; serta Perkemahan tingkat Ranting/Cabang/Daerah/Nasional/Regional/Dunia.


Persiapan Perkemahan
Sebaiknya, kegiatan perkemahan perlu dipersiapkan dengan matang. Tak Cuma: “yang penting… Kemping !”. Berkemah merupakan kegiatan penilaian atau evaluasi terhadap kegiatan latihan yang telah ada, bukan arena perpeloncoan ataupun arena gojlokan. Baik dalam perencanaan maupun pelaksanaan, sebaiknya pembina mendayagunakan peserta didik agar terlibat langsung sebagai pelaksana kegiatan –hal ini, termasuk bagian dari metode pendidikan kepramukaan. Pramuka Penggalang, lebih banyak membutuhkan pendampingan Pembina. Tanggung jawabnya dalam pelaksanaan perkemahan, masih sangat terbatas. Sedangkan Pramuka Penegak dan Pandega, sudah bisa dibebani tanggung jawab lebih besar –peran Pembina, hanya sebagai konsultan advisor/penasehat dan pendamping. Sangga Kerja, harus mampu memilih jenis kegiatan yang mampu mengeksplorasi kompetensi Regu atau Sangganya. Semua acara diperkemahan, dilakukan dengan riang gembira –walaupun tidak menutup kemungkinan, pekerjaan itu penuh dengan rintangan yang tidak kecil.
Untuk suatu perkemahan yang baik, maka prosedur yang dapat ditempuh adalah: (1) Persiapan: (a) penentuan waktu, tempat, tujuan dan biaya; (b) pengadaan peralatan dan perbekalan, peninjauan ke daerah berkemah; (c) ijin orangtua peserta dan ijin memberitahukan kepada penguasa setempat; (d) pembentukan panitia/staf pelaksana; serta (e) memantapkan kesiapan mental fisik, dan ketrampilan. (2) Pelaksana: (a) pemimpin perkemahan sebagai penanggung jawab; (b) pembantu-pembantu dari Pembina Pramuka; (c) panitia/staf pelaksana sesuai keperluan; serta (d) pembagian tugas pendayagunaan. (3) Acara: (a) acara harian yang menjelaskan acara pokok secara garis besar; (b) acara kegiatan keseluruhan yang berisi perincian waktu dan kegiatan selama berkemah; serta (c) acara perorangan dan kelompok. (4) Pelaksanaan: (a) kegiatan hendaknya diusahakan menurut rencana yang telah dipersiapkan sesuai dengan tujuan diselenggarakannya perkemahan; (b) acara mungkin saja dapat berubah, sesuai dengan perkembangan keadaan; (c) perubahan acara seyogyanya tidak ke arah resiko yang lebih berat; (d) pelaksanaan acara harus disesuaikan dengan kemampuan peserta perkemahan dan acara berikutnya; (e) mengusahakan adanya acara pengganti dan tambahan untuk mengisi kesibukan pada waktu terluang; serta (f) faktor pengamanan dan keselamatan peserta harus diperhatikan. (5) Penyelesaian: (a) pembongkaran tenda-tenda; (b) pembersihan tempat berkemah –pada prinsipnya tempat bekas berkemah harus lebih baik dan lebih bersih dari pada waktu datang; (c) pengecekan pengembalian barang pinjaman; (d) upacara penutupan dan ucapan terima kasih kepada masyarakat setempat; serta (e) jika mungkin, dilakukan penyerahan sumbangan bagi keluarga masyarakat yang kurang mampu, baik berupa bahan makanan, pakaian layak pakai atau lainnya.
Berbagai macam bentuk acara dalam perkemahan, dapat berupa: Kegiatan Persaudaraan; Penjelajahan dan Outdoor Activities –seperti: hiking (penjelajahan di alam terbuka), caving (menyusuri goa), climbing (panjat tebing), mountaineering (pendakian gunung), rafting (arung jeram), diving (menyelamam), swimming (berenang), fishing (memancing), bersepeda gunung; Kegiatan Wawasan dan Pengetahuan –seperti: teknologi tepat guna, kunjungan ke apriari (peternakan lebah madu), wawasan tentang bencana alam; Kegiatan Keagamaan –seperti: ibadah berjamaah, ceramah agama, doa bersama; Bakti Masyarakat –seperti: penghijauan, sanitasi lingkungan, penyelenggaraan Posyandu, pengobatan gratis, penyuluhan; Seni dan Budaya –seperti: pentas seni, api unggun, lomba membuat kerajinan, pelatihan membatik; Keterampilan Kepramukaan (Tekpram) dan Halang-rintang; serta Olahraga.

Pemilihan Lokasi Perkemahan
Seperti kita ketahui, bahwa berkemah merupakan suatu kegiatan yang menarik –tidak saja bagi orang dewasa, tetapi juga bagi pemuda dan remaja. Mereka meninggalkan rumah, pergi ke alam bebas dan di sana mendirikan tenda untuk berkemah. Pemilihan tempat berkemah tergantung dari rencana yang sudah diprogramkan, apakah di daerah pantai yang indah; di lereng pegunungan yang sejuk; atau di lembah yang mempesona –kadang-kadang juga dilakukan di tepi hutan dekat dengan sungai yang menakjubkan. Kriteria utama lokasi perkemahan adalah keamanan dan keselamatan peserta perkemahan. Kriteria lokasi perkemahan yang baik, antara lain: Terjamin keamanannya; Di alam terbuka yang bebas polusiada sinar matahari; Lokasi bertanah rata dan berumput serta sedikit miringtidak ditepi jurang serta tidak dekat dengan rawa-rawa; Terdapat pohon pelindung dari terik mataharitidak di bawah pohon kelapa yang sedang berbuah atau tidak di bawah pohon yang mudah patah/tumbang; Dekat sumber air; Ada saluran pengeringan atau pembuangan air; Pemandangan di sekitar lokasi yang menarik; Terdapat area untuk kegiatan di alam terbuka; Tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dengan jalan raya maupun pemukiman penduduk; serta Tidak terlalu jauh dari fasilitas umum –seperti: pasar, klinik kesehatan, pos keamanan.

Pengaturan Campsite
Tapak perkemahan putera, terpisah dengan tapak perkemahan puteri. Pengelompokan perkemahan dapat diatur seperti “perkampungan” atau “pemerintahan”, misal dengan kelompok: RT; RW; Kelurahan; Kecamatan; dan seterusnya –tergantung jumlah peserta perkemahan.

Perlengkapan Perkemahan
Berbagai peralatan dan perlengkapan, harus disiapkan oleh seorang Pramuka ketika hendak mengikuti perkemahan. Jenis dan macam perlengkapan yang harus disiapkan sebelum mengikuti perkemahan, harus disesuaikan dengan: waktu; lama; lokasi; dan tujuan perkemahan. Perkemahan yang dilaksanakan satu hari dengan perkemahan yang berlangsung satu minggu, pasti membutuhkan peralatan yang berbeda. Pun berkemah di daerah pegunungan dengan di dataran rendah, akan membutuhkan peralatan yang juga berbeda.
Perlengkapan perkemahan, dapat dikelompokkan menjadi:
Perlengkapan Pribadi, adalah peralatan untuk masing-masing anggota kelompok. Setiap anggota, membawa peralatan sesuai dengan kebutuhan –yang dibawa haruslah peralatan yang benar-benar dibutuhkan sehingga tidak memberatkan saat membawanya. Perlengkapan Pribadi, seperti: Pakaian –seragam pramuka, olahraga, pakaian untuk kegiatan lapangan, serta ponco atau jas hujan (saat berkemah di musim hujan); Obat-obatan Pribadi –bagi yang memiliki penyakit tertentu; Nesting –panci masak pribadi serbaguna; Kompor lapangan kecil –kompor spiritus, parafin, atau gas portabel; Perlengkapan Kegiatan –kompas, peluit, meja dada, senter, tali, tongkat; Selimut –jika tidak memiliki sleeping bag/kantong tidur; Tas Lapangan atau tas kecil –jika ada untuk tempat peralatan-peralatan yang kerap dibutuhkan dalam kegiatan –seperti: alat tulis, peluit, korek api, dan obat-obatan; Sarung Tangan –jika berkemah di daerah yang dingin; serta beberapa kantong plastik –untuk membungkus pakaian ganti dan pakaian kotor.
Perlengkapan Regu/Sangga/Kelompok, adalah peralatan yang harus disiapkan dan digunakan secara bersama-sama, sehingga untuk mempersiapkannya dibutuhkan koordinasi atau pembagian pada masing-masing anggota kelompok. Usahakan pembagian penyiapan peralatan ini merata ke semua anggota kelompok. Perlengkapan kelompok, seperti: Tenda Pramuka/Tidur dan Tenda Dapur; Perlengkapan Perkemahan –tongkat, tali, alat masak (kompor, panci, wajan, timba air, sendok sayur, pisau), alat makan, alat kerja; serta Perlengkapan untuk Kegiatan –radio FM, perlengkapan pertolongan pertama, perlengkapan untuk kegiatan bakti. Dalam beberapa jenis perkemahan –atau jika dibutuhkan, dapat juga dilengkapi dengan perlengkapan untuk membuat gapura tenda, pagar sekeliling tenda, alat kebersihan, dan perlengkapan tiang bendera.
Perlengkapan Panitia, seperti: Perkakas Kesekretariatan; Perlengkapaan Kegiatan; Alat Komunikasi –pemancar radio, sound system, HT; Alat Transportasi; Fasilitas Umum –MCK, pos kesehadan, tempat ibadah; serta Penerangan –lampu, generator.
Masukkan dan atur sedemikian rupa, semua peralatan berkemah tersebut dalam tas ransel –pilihlah ransel yang kuat, ringan, dan tahan air. Penyusunan peralatan berdasarkan: berat benda –barang yang berat ditaruh di bagian atas ransel, serta waktu dan seringnya barang digunakan –barang jarang digunakan atau masih lama, diletakkan di bagian bawah rangsel. Pakaian ganti sebaiknya dimasukkan dulu ke dalam kantong plastik, pun untuk pakaian kotor, jika tidak sempat dicuci, dimasukkan pula dalam kantong plastik tersendiri. Sedangkan alat tulis, peralatan mandi, dan obat-obatan, masing-masing dimasukkan wadah tersendiri untuk memudahkan pengambilan jika sewaktu-waktu diperlukan. Kesemua peralatan yang dibawa dalam berkemah –baik peralatan pribadi; kelompok maupun peralatan panitia, hendaknya didata. Baik sebelum ataupun setelah perkemahan usai, masing-masing dapat mengecek peralatannya agar tidak ada yang tertinggal.

Tenda dalam Berkemah
Kemah adalah tempat tinggal darurat yang biasanya berupa tenda dengan ujungnya hampir menyentuh tanah serta dibuat dari kain terpal. Namun demikian, berkemah tidak selalu harus di tenda kain. Bisa dilakukan dengan berbagai alternatif, seperti: Bivak –tempat berteduh/bermalam sementara dari bahan seadanya; Karavan; dan Homestay. Menurut bentuknya, tenda dapat dibagi menjadi: Tenda Prisma –sering disebut sebagai Tenda Pramuka; Tenda Dome; Tenda Tipe Tunnel; serta Tenda Peleton –tenda berbentuk rumah dengan kapasitas satu peleton/mencapai 40 orang.

Evaluasi
Untuk mengetahui hasil perkemahan –dan sebagai bahan pertimbangan untuk perkemahan di masa-masa mendatang, kita dapat mengevaluasi dengan: (1) mencatat prestasi kegiatan perorangan maupun kelompok selama berkemah; (2) mengajukan pertanyaan kepada peserta perkemahan; (3) melihat perubahan sikap peserta perkemahan sebelum dan sesudah pulang berkemah; (4) melihat kesehatan peserta –banyak yang sakit atau tidak; (5) kekurangan, kesalahan, serta hambatan, dicatat guna perbaikan pada perkemahan yang akan datang; serta (6) menyusun laporan hasil berkemah –merupakan suatu kewajiban untuk penanggung jawab perkemahan.

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar